Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya. Anda mungkin sudah sering mendengar peribahasa ini sejak dulu kala. Terlepas bagaimana pertumbuhan masa kecil Anda dahulu, seorang anak memiliki yang namanya golden age atau masa keemasan yang krusial bagi tumbuh kembangnya.
Peran orang tua sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan buah hati. Setiap orang tua memiliki gaya asuhnya tersendiri. Beberapa orang tua memilih untuk berperan sebagai teman, beberapa memilih berperan sebagai guru. Ada yang fleksibel, juga ada yang memilih ketegasan dalam mendidik.
Orang tua adalah manusia pertama; dunia pertama bagi seorang anak yang baru lahir ke dunia. Oleh karena itu, kesan pertama yang dibangun sangat penting dan dibutuhkan untuk benar-benar memahami dan bisa mengoptimalkan masa keemasan anak. Jadi berapa golden age anak yang sebenarnya?
Tak jarang banyak orang dewasa yang ingin kembali lagi menjadi anak kecil. Masa golden age anak adalah 0-5 tahun dengan masa kritis pada 2 tahun pertama. Masa-masa ini adalah periode kritis untuk pertumbuhan dan perkembangan anak dari sisi emosional, sosial, dan spiritual.
"Pada seribu hari pertama setelah anak lahir, mereka membutuhkan perhatian lebih dari orang tua. Oleh karena itu, orang tua dapat membentuk karakter anak. Orang tua dapat mengajari dan memberi contoh pada anak mengenai pengetahuan tentang dunia dan membedakan antara yang baik dan yang buruk."
Selain pembentukan karakter, anak juga membutuhkan sanitasi dan nutrisi yang baik. Kebersihan anak dan sekitarnya harus dijaga supaya tetap higienis. Tubuh anak yang baru lahir sangat rentan kepada debu dan kotoran. Tentunya setiap orang tua tidak menginginkan anaknya sakit.
Kebutuhan nutrisi anak juga sangat berperan dalam tumbuh kembangnya. Ibu bisa memberikan ASI dan mencukupi kebutuhan vitamin anak. Menenangkan anak saat menangis akan memberikan kedekatan emosional. Selain itu, pola makan sehat juga bisa dibentuk sejak dini.
Peran Orang Tua dalam Masa Golden Age
Berdasarkan penelitian dari California Department of Education (CDE), orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Orang tua harus memahami bahwa setiap anak memiliki kepribadian yang unik sehingga tidak bisa disamakan satu sama lain.
Anak-anak bisa menjadi sosok yang pemalu, aktif, bahkan suka emosi. Hal ini mendukung pentingnya menjaga hubungan emosional yang sehat antara orang tua dan anak. Seiring waktu si kecil tumbuh besar, mereka membutuhkan lebih banyak cinta, pengertian, dan waktu dari orang tuanya.
Orang tua bisa memberikan cinta, pengertian, dan waktu dalam hal-hal yang sederhana. Menghabiskan waktu bersama anak bisa membantu orang tua aktif dalam berbicara, membaca, atau bermain bersama mereka.
Pengajaran akan lebih menarik bila diselingi oleh permainan yang merangsang kognitif dan kreativitas. Tidak ada kata “tidak ada waktu” untuk orang tua karena peran orang tua sangat penting untuk mau mendampingi masa keemasan anaknya saat ini.
Tahapan Golden Age
Perlunya sikap pro-aktif dari orang tua untuk menemani tumbuh kembang anak. Dengan sikap ini, orang tua bisa melihat potensi dan kemampuan anak sejak dini. Tahapan golden age dibagi menjadi lima, antara lain:
Kemampuan Motorik Anak
Kemampuan motorik mencakup kemampuan anak untuk melakukan aktivitas ringan maupun berat, seperti belajar untuk menggambar, mewarnai, atau melipat kertas. Aktivitas-aktivitas ini sangat berguna untuk melatih kemampuan menulis anak dan meningkatkan kreativitas.
Perkembangan Fisik Anak
Orang tua juga harus mengamati perkembangan fisik anak. Perkembangan ini sangat penting supaya anak dapat melatih ototnya. Anda dapat mengajak anak untuk memanjat, berenang, melompat, dan aktivitas olahraga lainnya.
Pertumbuhan Kognitif Anak
Pertumbuhan kognitif berkaitan dengan kemampuan anak untuk memproses dan mengklasifikasi sesuatu yang dilihatnya dengan panca indra. Orang tua bisa mengajak anak mengunjungi tempat-tempat baru di luar rumah, seperti kebun binatang, gunung, dan pantai.
Setelah mengunjungi tempat wisata, Anda bisa meminta anak untuk menceritakan pengalamannya kembali. Mulai dari apa yang dia lihat, apa yang dia senangi, dan seterusnya. Hal ini akan merangsang pertumbuhan kognitif anak supaya bisa berpikir logis sekaligus belajar berbicara.
Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Selain merangsang tumbuh kembang anak, orang tua juga harus mengenali gangguan perkembangan pada anak. Hal ini harus disadari dan ditangani secara tangkas dan cepat karena sangat berpengaruh bagi perkembangan anak di masa depan.
Gangguan pada anak biasanya meliputi gangguan interaksi sosial, gangguan bicara, gangguan kemampuan motorik, dan gangguan perkembangan fisik.
Kenali Potensi Anak
Orang tua harus mengenali dan mendukung potensi anak. Misalnya, mereka terlihat menyukai dan sering melakukan suatu aktivitas yang berkaitan dengan musik. Maka, orang tua harus menjadi pendukung utama untuk anak dalam menyalurkan hobinya yang berpotensi menjadi karir di masa depan.
Kontrol Emosi Anak saat Golden Age
Selain perkembangan kognitif dan kepribadian, perkembangan emosi juga sangat penting bagi anak. Orang tua harus bisa memperhatikan dan mengajarkan anak untuk mengontrol emosi. Misalnya, ketika seorang anak menangis, biasanya orang tua ingin membuat anaknya berhenti menangis.
Sering kali terdengar kalimat bujukan: "Kamu jangan menangis." Secara psikologis itu salah. Hal ini dikarenakan anak belum pernah belajar mengendalikan emosinya. Dalam konteks ini, orang tua menunggu emosi anaknya mereda. Namun, selama proses ini, orang tua tetap menemani, berada di sisi anak.
Penanganan ini akan berpengaruh ketika anak-anak mencapai usia remaja atau dewasa. Pada usia itu, mereka akan cenderung tertutup tentang masalah mereka. Mereka tidak berani mengungkapkan emosinya dan bingung bagaimana mengendalikan emosinya.
Jika ada anggapan bahwa emosi harus dikendalikan setelah masa remaja, maka pendapat tersebut kurang tepat. Hal ini dikarenakan golden age adalah waktu yang tepat. Semakin dini, anak akan mengerti cara mengelola emosinya dengan baik.
Orang tua dapat mencontohkan bagaimana mengelola emosi yang baik pada anak. Misalnya, mendengarkan anak ketika sedang mengalami emosi negatif dan menerima emosi negatif pada anak.
Kesimpulan
Setiap anak memiliki tingkat pertumbuhan dan potensinya masing-masing. Tidak semua anak bisa langsung berjalan saat berumur dua tahun, apalagi memberanikan diri untuk menunjukkan hobinya ke khalayak umum. Di sinilah peran orang tua sangat penting untuk menemani buah hati sejak dini.
Masa keemasan atau golden age pada anak adalah masa-masa paling krusial bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Seribu hari pertama atau lima tahun pertama dapat membentuk pribadinya di masa remaja dan dewasa. Hal ini dibuktikan dengan maraknya istilah inner child.
Sebagai orang tua yang baik, sudah menjadi tugas tersendiri untuk dengan sabar menemani anak dan merawat anak dalam mengembangkan kemampuan motorik, fisik, kognitif, potensi, dan segera menyadari gangguan tumbuh kembang pada anak.
Kepribadian orang tua yang menjadi sosok manusia pertama yang dikenal anak setelah lahir akan sangat berpengaruh pada cara anak mengontrol emosi, berperilaku, dan memandang dunia secara luas. Oleh karena itu, orang tua harus menjadi sosok yang terus belajar dan mampu memahami serta berempati.
Referensi: https://cegahstunting.id/en/news/the-importance-of-the-golden-period-of-1000-first-days-for-the-growth-and-development-of-a-child/ https://voi.id/en/tulisan-seri/41219/gateway-to-the-golden-age-of-children-parent-s-interaction#:~:text=The%20golden%20age%20is%20generally,the%20character%20of%20their%20children. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/golden-age-pada-anak-dan-tahapan-pentingnya
Komentar
Posting Komentar